Pantai
yang perkasa adalah kekasihku,
Dan
aku adalah kekasihnya,
Akhirnya
kami dipertautkan oleh cinta,
Namun
kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.
Kupergi
padanya dengan cepat
Lalu
berpisah dengan berat hati.
Membisikkan
selamat tinggal berulang kali.
Aku
segera bergerak diam-diam
Dari
balik kebiruan cakrawala
Untuk
mengayunkan sinar keperakan buihku
Ke
pangkuan keemasan pasirnya
Dan
kami berpadu dalam adunan terindah.
Aku
lepaskan kehausannya
Dan
nafasku memenuhi segenap relung hatinya
Dia
melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.
Kala fajar tiba, kuucapkan
prinsip cinta
di
telinganya, dan dia memelukku penuh damba
Di
terik siang kunyanyikan dia lagu harapan
Diiringi
kucupan-kucupan kasih sayang
Gerakku
pantas diwarnai kebimbangan
Sedangkan
dia tetap sabar dan tenang.
Dadanya
yang bidang meneduhkan kegelisahan
Kala
air pasang kami saling memeluk
Kala
surut aku berlutut menjamah kakinya
Memanjatkan
doa
Seribu
sayang, aku selalu berjaga sendiri
Menyusut
kekuatanku.
Tetapi
aku pemuja cinta,
Dan
kebenaran cinta itu sendiri perkasa,
Mungkin
kelelahan akan menimpaku,
Namun
tiada aku bakal binasa.